Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

TERUNTUK NEGERIKU "KUMPULAN PUISI JOHAN AL JAFAR"

Jumat, 18 Maret 2022 | Maret 18, 2022 WIB Last Updated 2022-03-19T02:28:04Z
Teruntuk Negeriku "Kumpulan puisi Johan al jafar"
Teruntuk Negeriku

Langit yang biru ku suruh untuk mendung mengikuti perasaan negri ini yang tak kunjung hidup dalam terangnya hati pengemis jalanan.
Jalanan ibukota yang senantiasa ramai lalulalang seketika terhenti karena tangisan langit yang terharu melihatku memikirkan negeri ini.
Akankah negeriku hidup seperti hidupnya burung garuda yang gagah mengelilingi nusantara ataukah hanya seperti ikan di aquarium yang tak kuasa kelautan.
Negeriku-negeriku aku tersenyum meski hati sering terkena sunami.
Senyumku-senyumku hanya kemunafikan yang tampak ketika langit menyembunyikan senyuman mentari di senja.
Mentariku-mentariku kapan kau iklas terhadap negriku, negri yang selalu terkena penyakit.
Maka aku mulai dengan awal keindahan yang tersimpan di balik mendung, untuk esok yang diharapkan.

Maret 2015

Sang Pemimpi

Merugilah mimpi,
karena sang pemimpi telah pergi
ia merana di jalan jalan kota 
menangis di kolong jembatan
sementara kenderaan berteriak  
menyalahkan lampu merah yang 
karenanya pemimpi bertaburan
cacian makian adalah aspal, 
pujian rayuan adalah
isi dari kaleng bekas yang terhinakan

masih adakah tempat bagi sang pemimpi?
ketika kata-kata di sahkan 
dan menjelma menjadi panah-panah 
yang mengincar setiap pemimpi 
ketika lampu merah memberi tanda
terkaparlah sudah, termuntahkan semua mimpi 
di atas aspal hilang terlindas kendaraan 
pembawa kalimat kesejahtraan.
sekarang kalimat itu dipuja puji 
padahal sang pemimpi 
berada di keranda 
bersama ribuan temannya.

Januari 2015

Dosa pendosa berdosa

Dosa-dosa pendosa yang berdosa
Bertaburan bercampur dengan pendosa-pendosa lain yang berdosa
Maka dosa-dosa adalah hiasan suram negeri para pendosa.
Sekarang para pendosa membuat komunitas dengan lambang suci penyamar dosanya, ia berlaga si suci dengan bau alkohol dimulutnya
Sekarang gaya orang suci pendosa menjadi kekuatan atas nama kebenaran yang siap menghentikan kemungkaran dimuka, sementara di sembunyi ia pun pemungkar sejati.
Inilah negeriku negeri para pendosa yang melindungi para suci tapi tak tahu mana yang suci. Negeriku negeriku orang sucimu menciut ada di sudut-sudut tempat ibadah yang tak tersentuh politik dari para pendosa.

April 2015

Maaf judulnya di begal pejabat

Yah jangankan uang judul sajakpun di begal oleh pejabat, musimnya begal bukan sekarang saja ternyata, buktinya sampai sekarang ada yang menahun berada dalam kemiskinan, tapi kayaknya yang miskin merasa senang dalam kemiskinan nya, buktinya masyarakat bersuka cita menerima uang dari pemerintah...hahahha dasar rakyat padahalkan itu uang nya sendiri. Sudahlah pembegal memang sudah dari dulu.
Rasanya sajak ini kosong tampa judul hampa hambar seperti negara ini yang mulai kehilangan jati dirinya....
Aaaaah ini sajakku ko judulnya di begal sih apa yang harus aku katakan pada dewa kata melihat judul sajak persmbahannya di begal...
Begal begal setelah judul sajak ini yang di begal apa lagi targetmu apa kau juga akan membegal judul negara ini? Indonesia di rubah...
Sekarang jaman nya berubah, yang lagi di segani dan di takuti begal bukan polisi karena pungli.
Akupun tertipu oleh ahli sihir yang ingin merubah nama  indonesia.

April 2015

Berhentilah menjadi Manusia

Berhentilah menjadi manusia
kala kemanusiaan tak kau pahami. Kau penjahat tapi ingin di sebut manusia, kau monster tapi bertingkah seperti manusia, kau sebenarnya pemakan manusia tapi tak sadar memakannya.

Berhentilah menjadi manusia
Bukankah hanya jasadmu yang mirip manusia, berjalan lenggok-lenggok menatap dan berbicara seolah manusia tapi di tanganmu jantung manusia di kakimu kau injak kepala manusia di mulutmu hati manusia kau kunyah.

Berhentilah menjadi manusia
Buka wujudmu yang sesungguhnya jangan kau sembunyi atasnama kebenaran, atas nama rakyat, atas nama bangsa dan negara tapi sejatinya kau gerogoti negara, kau makan rakyatmu, kau binasakan kebenaran.

Berhentilah menjadi manusia

Maret 2019


×
Berita Terbaru Update